background

Selasa, 07 Juni 2016

Berlian Cinta

Halusnya berlian dunia
Cantik rupawan menghias mata
Sinar terpantul dalam senyum
Tanpa cacat di mata umum

Sekilas kuat, sekilas indah
Nyata cacat, nyata lemah
Air menampar keras cantiknya
Berbekas jelas sayatannya

Bukan teguran tapi hinaan
Bukan cinta tapi kebencian
Bergulat dalam tangisan
Patahkan hati dalam kesepian

Orang melihatnya hina
Melirik pun tak ada
Kesan enggan cela
Rapuh dalam belenggu dosa

Aku hanya perempuan
Bukan pahlawan kesiangan
Kini kehilangan panutan
Akan indahnya pria idaman

Beribu tanya mengisi kosong jiwa
Hadirnya sang pangeran cinta
Apakah hanya dongeng semata?
Tak ada sisa bagi berlian cela


160607 - AD

Senin, 06 Juni 2016

Mawar Layu

Akulah mawar
Bukan bunga liar
Tertanam bukan rasa hambar
Tercipta akar menjalar

Dua hari lalu
Sapamu masih melekat kalbu
Kau cabut aku
Ucapkan salam pada tangkai dan akarku

Darahku berceceran
Di tanganmu bekas tertahan
Aku diam dalam dekapan
Perih tetap menyesakkan

Rumahkan aku dalam vas
Kau pikir bisa buatku bernafas?
Hanya kau liat indah dalam hias
Tak peduli oksigen terhempas

Siram aku dengan manisnya gula cinta
Sebenarnya impian semata
Taklukanku dengan mudahnya
Tanpa bangun rasa percaya

Bukan cinta kini, nafsu terganti
Kamu beranjak pergi
Meninggalkan mawar layu sendiri
Matahari pun enggan terbit lagi


160606 - AD

Minggu, 05 Juni 2016

Bunga itu mati

Di matamu hanya angin lalu
Aku bagimu semu
Bahkan benalu
Dalam hidup ceriamu

Bertingkah seperti boneka
Untuk pikiran yang sulit kuterka
Perhatianmu tak lagi sama
Kau pun tak pernah ada

Kemana lagi kau bermuara?
Tak kapok juga rupanya
Padahal bunga itu setia
Di kala arus galak menyapa

Akar bunga tak sekuat dulu
Impian manis pun berlalu
Takkan ada lagi cinta itu
Dalam sejarah setiamu

Kenapa masih di sini?
Katamu hendak pergi
Bunga itu telah mati
Cinta takkan kembali

160605 - AD

Sabtu, 04 Juni 2016

Angin

Kamu itu angin katanya
Datang dan pergi sesukanya
Memisahkan daun kering dari kawanannya
Pernahkah kau pikir perasaannya?

Anginmu bawa penyakit
Membuat hati menjerit
Merasa terhimpit
Dalam ruang rindu yang sempit

Jangan buat sesak
Jangan buat rusak
Biarkan mata itu terbelalak
Mata awas siapa yang menembak

Sayangnya lengah
Hati jadi lemah
Hancur jadi remah
Oleh angin amarah

Janjimu palsu
Katamu pilu
Karena aku baru tahu
Kamu angin semu

04 Juni 2016 - AD