background

Rabu, 16 Agustus 2017

Enam Belas Agustus

Tiga pujangga datang sia-sia
Merayuku dengan seuntai bunga
Meminangku dengan segenggam emas
Hatiku tak goyah
Di Tahun pertama

Hujanku tak pernah berhenti
Rintik, gerimis, badai
Mimpi buruk hadir di setiap detik
Jerit tangis tersirat dalam senyum menawan
Di tahun kedua

Enam belas Agustus
Dua tahun setelahnya
Berulangkah kisah baru yang sama?
Mungkin sekedar lewat
Seperti kemarin

Tak ada yang istimewa
Kupikir
Tak ada yang indah
Kurasa

Pintu terketuk dengan merdu
Ucap permisi hendak bertamu
Satu dua menit terasa syahdu
Nostalgia cinta di masa lalu

Genggam tangan penasaran
Terasa hangat
Indah nan mencengkam
Hati berdegub seakan mau keluar
Satu dua jam menegangkan
Mimpi buruk di masa lalu

Cinta tersirat di kecupan pertama
Menarikku kembali ke masa itu
Titik tergelap selama cinta ada
Rasa terpahit sepanjang aku kenal cinta
Tiga empat hari menakutkan
Jeritan hati di masa lalu

Pelukan erat bagi jiwa ketakutan
Tak pernah putus
Ruang dan waktu sekalipun
Menghalau ngerinya mimpi buruk masa lalu
Aku aman. Aku nyaman
Lima enam minggu
Aku sembuh

Nyatakah bahagiaku?
Fatamorganakah mengisi ruang pikirku?
Oh tidak!
Jangan lagi!
Aku tak ingin jatuh lagi
Aku tak ingin terjangkit lagi

Sejenak teringat janji masa lalu
Bahagiaku bukan bersamamu
Kamu. Penghantar bahagiaku
Penjaga hatiku
Hingga kutemukan pangeran cintaku

Bagaimana denganmu?
Ucap hafalmu selalu
"Jalani saja dulu"
Aku Sayang Kamu

AD - 160817

Tidak ada komentar:

Posting Komentar