background

Selasa, 31 Mei 2016

Terlanjur

Gelapku semakin gelap
Mereka bawa pelitaku
Semakin gelaplah duniaku
Sangat cepat

Tak hanya pelitaku
Oksigenku, Harapanku
Mereka bawa jauh
Ini terlalu cepat

Aku harus berjuang
Keluar dari lubang gelap ini
Kau tak mau?
Yasudah. Aku sendiri saja

Jangan cari kesalahanku
Cari saja kesalahanmu
Kau mau apa dengan hidupmu?
Menuntut saja tugasmu

Terlanjur sudah
Bukan berarti menyerah
Berserah sudah
Bukan berarti pasrah

Pergilah jika itu maumu
Bertahanlah jika itu keyakinanmu
Jangan bertahan untuk pergi
Karena mencinta tidak sebercanda itu


31 Mei 2016 - AD

Senin, 30 Mei 2016

Katakan Sebelum Gelap

Hilang. Tanpa arah.
Itu katamu
Tapi aku di sini, di sebelahmu
Tak kemana-mana

Kau beranjak berdiri
Mengikuti sinar yang mendadak muncul di tengah kegelapan kita
Kau hanya berdiri
Membelakangiku, tanpa mau kembali menoleh

Kau kenapa? Kau diam saja
Kau ada apa? Kau diam saja
Aku bicara dengan manekin?
Atau kepada sinar yang terangi malamku?

Aku bukan Tuhan. Juga bukan dewa
Katakan!
Lepaskan!
Biar dunia kita tahu

Dunia kita semakin gelap
Kau biarkan burung itu terperangkap
Tanpa tahu sampai kapan
Tanpa ada rasa nyaman.

Bosan? Hanya alasan
Ada yang salah? Pastinya
Aku hanya butuh manekin itu bersuara
Bukan terbungkam

Seutas tali terbentang gagah oleh dua
Takkan berguna terlepas satu
Akan pergi terbawa asa
Tanpa tahu cara kembali ke relung itu

30 Mei 2016 - AD

Selasa, 24 Mei 2016

Bias Cinta

Apa itu cinta?
Apa itu kasih?
Apa itu sayang?
Jika semua pujangga mengagungkan nama cinta, kasihan mereka
Jika semua pujangga mengelukan nama kasih, kasihan mereka
Jika semua pujangga memperjuangan nama sayang, kasihan mereka
Akan selalu ada cinta, kasih dan sayang di setiap rajutan puisi yang mereka buat

Coba lihat!
Apa yang telah dilakukan orang-orang jahanam itu?
Mereka mengumbar cinta, kasih, dan sayang
Mengatasnamakan cinta di atas janji yang mereka umbar
Hanya khayalan babu. Upik abu.
Semua berlindung di balik cinta
Tameng pemenuhan kebutuhann hal hewani

Biaslah ketiga anak itu
Niat murni yang dibawanya
Salahkah mereka jika hanya niat murni yang dibawa?
Salahkah jika masih ada orang percaya murninya cinta?
Mereka terpatahkan
Terpatahkan oleh hawa nafsu
Terpatahkan oleh khayalan babu yang sang jahanam tawarkan
Lalu aku harus apa?

Siapa yang bisa meluruskan ini semua?
Bias merata sekarang
Hilang identitas
Cinta dan nafsu menjadi satu kesatuan
Kesatuan yang membodohkan
Tak heran jika sendiri menjadi jalan

Bagi manusia yang berwaras mulia


24 Mei 2016, AD